Galeri Gambar pada situs www.kebudayaanindonesia.net |
“TUMBILOTOHE”:
“TRADISI UNIK GORONTALO UNTUK
MENYAMBUT MALAM LAILATUL QADAR”
Gorontalo
merupakan provinsi ke-32 di Indonesia. Meskipun tergolong baru, namun banyak
keunikan yang dapat kita jumpai melalui tradisi atau budaya yang sudah mengakar
dan dijalankan sejak lama oleh masyarakat Gorontalo. Tradisi inilah yang menjadikan daerah Gorontalo memiliki keunikan yang khas dan berbeda dari
daerah-daerah lainnya di Indonesia.
Salah satu keunikan di Provinsi Gorontalo adalah Tradisi Tumbilotohe. Tradisi ini sering dilakukan oleh masyarakat Gorontalo 3 atau 4 hari dimulai sejak malam hari ke -27 ramadhan secara berturut-turut sampai dengan sebelum merayakan Hari Raya Idul fitri. Seluruh masyarakat khususnya yang beragama islam melakukan tradisi Tumbilotohe sabagai peringatan untuk menyambut Malam Lailatul Qadar dan sebagai pertanda mulai berakhirnya bulan Ramadhan.
Salah satu keunikan di Provinsi Gorontalo adalah Tradisi Tumbilotohe. Tradisi ini sering dilakukan oleh masyarakat Gorontalo 3 atau 4 hari dimulai sejak malam hari ke -27 ramadhan secara berturut-turut sampai dengan sebelum merayakan Hari Raya Idul fitri. Seluruh masyarakat khususnya yang beragama islam melakukan tradisi Tumbilotohe sabagai peringatan untuk menyambut Malam Lailatul Qadar dan sebagai pertanda mulai berakhirnya bulan Ramadhan.
Diantara
beberapa pembaca yang berkunjung di blog ini, saya yakin mungkin saja, ada yang masih bingung
dan bertanya-tanya apa sih sebenarnya makna dari “Tumbilotohe”? Tumbilotohe
adalah bahasa Gorontalo yang bermakna “pasang lampu/memasang lampu”. Kata “tumbilotohe” berasal dari dua kata yakni “tumbilo” yang berarti pasang/memasang, dan “tohe”
yang berarti lampu.
Selama
tiga malam sebelum menjelang lebaran, penduduk Gorontalo menjejerkan lampu-lampu ini dengan indah di teras, halaman, pagar-pagar
rumah dan sepanjang jalan. Jenis lampu yang dipasang atau dinyalakan ini, sejak dahulu sampai
dengan sekarang semakin mengalami perubahan. Perubahan dari cara yang tradisional menjadi
lebih modern. Akan tetapi menurut saya selaku penulis blog ini, hal tersebut tidak
mengurangi essensi dari tradisi itu sendiri.
Berdasarkan kesimpulan penulis dari hasil informasi yang diperoleh melalui situs Wikipedia serta beberapa blog lain yang telah dilist referensinya dibawah
tulisan ini, menjelaskan bahwa tradisi tumbilotohe ini telah berlangsung sejak abad ke-15, dan
jenis-jenis lampu yang pada awalnya digunakan sebagai cahaya penerang diambil
dari damar. Damar merupakan getah pohon yang dapat menyala dalam waktu lama
ketika dibakar. Damar ini dibungkus dengan janur dan diletakan diatas kayu.
Seiring dengan berkembanganya zaman dan sulitnya menemukan damar, maka bentuk
penerangan dilakukan dengan menggunakan padamala atau minyak kelapa. Setelah
itu, lama kelamaan minyak kelapa ini tergantikan dengan lampu yang dinyalakan
dengan menggunakan minyak tanah.
Sesuai dengan pengalaman penulis di tahun 1997, pada waktu itu penulis sempat merasakan
sendiri bagaimana tradisi “tumbilotohe” masih dalam bentuk bambu yang dipotong dengan ukuran sama, kemudian dimasukan kain atau sabut kelapa dengan tujuan dapat menyerap minyak tanah, agar supaya lampu tetap menyala dan bertahan dalam waktu lama. Lampu ini dikenal dengan istilah obor. Di sepanjang jalan beberapa hiasan terbuat dari irisan bambu yang ditancapkan ke tanah, kemudian setiap bambu ini dihiasi janur. Bambu yang digelar di sepanjang jalan ini dihiasi dengan ornamen kaleng bekas dan botol minuman kecil berisi sumbu serta minyak
tanah yang dibuat sekreatif mungkin supaya terlihat menarik bagi masyarakat atau pengujung yang datang.
Namun, seiring berjalannya waktu, sulitnya mendapatkan minyak tanah karena harganya terbilang mahal menjadi salah satu faktor bagi masyarakat mulai mengurangi jumlah pemakaian lampu botol. Mereka pun beralih ke alternatif lebih modern dengan menggunakan lampu listrik kelap kelip yang berwarna warni. Perbedaan lain juga adalah dimasa sekarang suasana “tumbilotohe” pada anak-anak lebih dimeriahkan dengan menggunakan lampu listrik, dan ada pula yang menggunakan lilin beserta air yang dicampurkan dengan pewarna makanan.
culturenesia.com |
Namun, seiring berjalannya waktu, sulitnya mendapatkan minyak tanah karena harganya terbilang mahal menjadi salah satu faktor bagi masyarakat mulai mengurangi jumlah pemakaian lampu botol. Mereka pun beralih ke alternatif lebih modern dengan menggunakan lampu listrik kelap kelip yang berwarna warni. Perbedaan lain juga adalah dimasa sekarang suasana “tumbilotohe” pada anak-anak lebih dimeriahkan dengan menggunakan lampu listrik, dan ada pula yang menggunakan lilin beserta air yang dicampurkan dengan pewarna makanan.
thariqmodanggu.wordpress.com |
Disamping itu, pada masa sekarang, perayaan "tumbilotohe" terlihat lebih unik dan
indah, karena tidak hanya dilakukan dirumah-rumah saja, setiap masyarakat pada
masing-masing kelurahan ataupun desa berlomba-lomba membuat lampu-lampu
ini dalam berbagai macam bentuk menarik baik di sepanjang jalan, lokasi persawahan,
kebun, sungai, jembatan, dan bahkan lapangan-lapangan kosong. Tradisi tumbilotohe ini biasanya
didukung oleh beberapa instansi, perusahaan atau bahkan pejabat-pejabat
setempat yang mensponsori suatu wilayah (lahan/tanah kosong) untuk membuat perayaan “Tumbilotohe”.
menjadi lebih meriah dan mengagumkan. Berbagai formasi lampu yang dibentuk sedemikian rupa dijadikan daya tarik bagi pengunjung, misalnya melalui tulisan-tulisan kaligrafi, kitab suci Al
Quran, mesjid dan lain sebagainya.
Keindahan di 3 malam terakhir ramadhan dapat dirasakan begitu khidmat dan meriah diiringi dengan lantunan musik bernuansa islami pada beberapa stage yang dibangun oleh warna setempat. Suasana religius pun terasa begitu kental saat masyarakat menyusuri setiap sudut pemandangan Gorontalo. Semua masyarakat termasuk pengunjung yang datang ke Provinsi Gorontalo dapat menikmati keindahan jutaan cahaya yang bersinar dari gemerlapnya lampu di sepanjang jalan atau rumah warga di Gorontalo. Bahkan, terkadang malam pasang lampu ini dimanfaatkan oleh sebagian anak-anak untuk bermain kembang api, dan “bunggo”. Bunggo ini adalah salah satu permainan yang terbuat dari bambu dan dibunyikan setiap bulan ramadhan, atau disebut juga dengan meriam bambu.
Ketika "malam pasang lampu" digelar, anda dapat menyaksikan langsung kebiasaan sekumpulan anak - anak yang berkunjung dari satu rumah ke rumah untuk memperoleh uang receh. Kebiasaan ini disebut dengan istilah “minta zakati”. Hal inilah yang merupakan keunikan dari malam tumbilotohe di Gorontalo. Seperti yang dikutip dari Wikipedia, bahwa pantun yang sering diucapkan oleh anak-anak pada saat tradisi pemasangan lampu dimulai yakni: Tumbilotohe, pateya tohe. Ta mohile jakati bubohe lo popatii. Secara turun temurun, budaya ini menjadi ajang hiburan bagi masyarakat setempat.
Dokumentasi Penulis Blog "Tumbilotohe 2012" Foto anak bermain bunggo |
Keindahan di 3 malam terakhir ramadhan dapat dirasakan begitu khidmat dan meriah diiringi dengan lantunan musik bernuansa islami pada beberapa stage yang dibangun oleh warna setempat. Suasana religius pun terasa begitu kental saat masyarakat menyusuri setiap sudut pemandangan Gorontalo. Semua masyarakat termasuk pengunjung yang datang ke Provinsi Gorontalo dapat menikmati keindahan jutaan cahaya yang bersinar dari gemerlapnya lampu di sepanjang jalan atau rumah warga di Gorontalo. Bahkan, terkadang malam pasang lampu ini dimanfaatkan oleh sebagian anak-anak untuk bermain kembang api, dan “bunggo”. Bunggo ini adalah salah satu permainan yang terbuat dari bambu dan dibunyikan setiap bulan ramadhan, atau disebut juga dengan meriam bambu.
Ketika "malam pasang lampu" digelar, anda dapat menyaksikan langsung kebiasaan sekumpulan anak - anak yang berkunjung dari satu rumah ke rumah untuk memperoleh uang receh. Kebiasaan ini disebut dengan istilah “minta zakati”. Hal inilah yang merupakan keunikan dari malam tumbilotohe di Gorontalo. Seperti yang dikutip dari Wikipedia, bahwa pantun yang sering diucapkan oleh anak-anak pada saat tradisi pemasangan lampu dimulai yakni: Tumbilotohe, pateya tohe. Ta mohile jakati bubohe lo popatii. Secara turun temurun, budaya ini menjadi ajang hiburan bagi masyarakat setempat.
Dokumentasi Penulis Blog Pada "Tumbilotohe 2012" |
Saat ini tradisi tumbilotohe ini semakin berkembang ditandai dengan adanya festival tumbilotohe yang disertai dengan berbagai jenis lomba, misalnya: lomba bedug dll di masing-masing kecamatan atau kelurahan antar daerah di Provinsi
Gorontalo. Foto disamping ini adalah pengalaman menarik penulis blog saat menyusuri keindahan Gorontalo
dan berkunjung kebeberapa tempat sambil mengambil gambar pada malam Tumbilotohe
atau malam pasang lampu. Bagi anda yang ingin berkunjung ke Provinsi Gorontalo, takkan lengkap rasanya jika tidak merasakan kemeriahan malam pasang lampu di setiap bulan Ramadhan.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tumbilotohe
(diakses pada tanggal : 5 September 2015)
http://chingpaow.blogspot.com/p/budaya-daerah-gorontalo.html
((diakses pada tanggal : 5 September 2015)
http://faisolhezim1994.blogspot.com/2013/10/makalah-tentang-pelestarian-tradisi.html (diakses pada tanggal : 5 September 2015)
http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/1446/tumbilotohe-ketika-gorontalo-penuh-cahaya
(diakses pada tanggal:5 September 2015)
KABAR BAIK
BalasHapusSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut