KARAWO: Kain Khas Unik ala Gorontalo
Indonesia
adalah Negara yang kaya akan potensi alam serta beragam budayanya. Perbedaan
dan karakteristik ini dapat dilihat dari berbagai suku, ras, agama, bahasa yang
dapat di jumpai pada masing-masing provinsi di Indonesia. Hal ini membuat
Indonesia memiliki pesona luar biasa Indahnya untuk dapat memikat
hati dan pandangan bagi setiap pengunjung di Negeri yang terkenal dengan motto atau slogan “berbeda-beda
tetapi tetap satu jua” ini.
Jika berbicara tentang budaya, tentulah tidak
akan pernah ada habisnya. Hampir setiap daerah di Indonesia mempunyai
kebudayaan unik yang menjadi ciri khas tertentu di daerah-daerah
mereka. Salah satu bukti adanya kekayaan ini dapat dilihat dari berbagai macam
kain khas tradisional, misalnya: kain tenun,
songket ataupun kain batik dan lain-lain yang bisa menjadi ciri khas di
daerah-daerah tertentu.
Nah,
mungkin yang belum pernah berkunjung ke Gorontalo atau belum pernah membaca
berita seputar Karawo Gorontalo, saya berharap semoga informasi ini dapat
menjadi referensi untuk pembaca blog sas789irl. Seperti beberapa daerah
lainnya, Provinsi Gorontalo juga memiliki kain tradisional yang khas dan
berbeda. Dari beberapa kain tradisional yang ada, Gorontalo memiliki kain yang
unik yang disebut dengan Karawo.
Seperti dikutip dalam pamflet tentang
Kerajinan Sulaman Karawo yang di informasikan oleh Perwakilan Bank Indonesia Provinsi
Gorontalo bahwa karawo adalah salah satu jenis motif hias seni rupa dua dimensi.
Karawo merupakan suatu produk kerajinan sulaman tradisional di Gorontalo yang
turun temurun sejak awal abad ke-18, tepatnya pada tahun 1713, di wilayah
Ayula, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.
Karawo adalah kerajinan berupa sulaman benang
dengan motif tertentu diatas kain yang sudah dilubangi. Istilah karawo itu
sendiri berasal dari kata “Mokarawo” yang merupakan bahasa Gorontalo asli yang
artinya mengiris atau melubang. Sesuai dengan informasi yang dikutip oleh
penulis blog dalam pamflet ini, karawo dahulunya lebih dikenal dengan sebutan kerawang.
Namun, sejak tahun 2011, Bank Indonesia Provinsi Gorontalo mempopulerkan
istilah karawo untuk menggantikan istilah kerawang. Istilah ini diganti setelah
melakukan diskusi dengan pemerintah daerah, pelaku usaha dan juga tokoh
masyarakat Gorontalo. Sejak itulah, istilah karawo sudah banyak digunakan oleh
masyarakat Gorontalo.
Diantara pembaca dan pengunjung blog ini pastilah
bertanya-tanya apa sih yang menjadi keunikan dan kekhasan dari kerajinan Karawo
ini? Jawabanya adalah keunikan dan kekhasan
dari kerajinan Karawo ini, jika di bandingkan dengan kerajinan serupa yang ada
di daerah lain terletak pada proses pengerjaannya. Proses pengerjaan yang harus
melalui proses pengirisan dan pencabutan benang. Seperti yang dikemukakan oleh
Rosyid Al azhar, salah satu penulis blog tentang karawo dan pada Pamflet yang
diinformasikan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo bahwa
proses karawo ini sangat membutuhkan kesabaran, keuletan dan ketelitian para
pengrajin agar kain ini tidak rusak. Selain itu, pada saat mengiris para
pengrajin juga harus bisa menyesuaikan jumlah benang kain yang akan diiris
dengan pola desain karawo yang akan diterapkan pada kain. Jika jumlah benang
yang diiris dan dicabut ini tidak sesuai, maka akan mengurangi keindahan hasil
sulaman karawo itu sendiri. Proses pengirisan dan pencabutan benang ini
disesuaikan dengan jenis serat kain, ketebalan dan kerapatan kain.
Berbicara tentang jenisnya, sulaman karawo terdiri
dari 2 jenis. Jenis pertama yakni karawo ikat, dan jenis yang kedua adalah karawo manila. Jika
karawo ikat adalah karawo yang sulamannya berupa ikatan simpul pada lubang
kain, dan biasanya dibuat dengan menggunakan benang jahit biasa. Contoh karawo
ini dapat dilihat pada kreasi “lenso” (sapu tangan), dan kipas karawo.
Sedangkan karawo manila adalah karawo yang sulamannya berupa garis-garis lurus
membentuk pola motif tertentu dan biasanya dibuat menggunakan benang emas atau
yang dikenal dengan benang manila. Karawo jenis ini paling banyak dibuat pada
pakaian.
Bagi anda yang memiliki rencana untuk berkunjung ke
Provinsi Gorontalo, penulis menyarankan untuk tidak lupa mengunjungi dan
membeli kain unik tradisional Gorontalo ini. Sulaman karawo ini bisa menjadi
bingkisan atau souvernir pernikahan, hadiah ulang tahun, dan bahkan bisa jadi
kenang-kenangan istimewa anda ketika berkunjung. Anda pun pastinya bisa memilih kerajinan ini
dengan berbagai macam jenis pilihan mulai dari karawo yang sudah di buat menjadi
kaos, kemeja, kipas, sapu tangan, dasi, jilbab, dan lain-lain sesuai dengan
kebutuhan anda.
Hal menarik lain, yang pastinya akan
anda jumpai disaat berkunjung ke Gorontalo misalnya ke instansi – instansi/dinas
pemerintah, acara/event tertentu dan bertemu anak muda Gorontalo, jenis
kerajinan karawo ini telah dijadikan sebagai pakaian bekerja, pada acara-acara
tertentu dan bahkan menjadi ajang untuk model fashion show anak muda Gorontalo.
Tidak lupa pula, bagi anda yang berniat untuk
berkunjung ke Provinsi ini janganlah lupa untuk menguikuti festival karawo dalam
bentuk karnaval yang biasanya di gelar pada akhir tahun. Tentu anda akan banyak
berjumpa dengan orang-orang yang mengenakan baju-baju berbagai model
yang diaplikasikan oleh kain karawo ini. Selain itu juga, di Provinsi Gorontalo
anda akan dapat menyaksikan beberapa kegiatan yang diselenggarakan, misalnya:
lomba foto karawo sampai dengan motif karawo dan beberapa parade menyulam
karawo.
Info menarik terbaru lagi untuk anda yang mungkin
pada waktu dekat ini berencana berkunjung ke Provinsi Gorontalo, nantinya akan
ada festival karawo yang bisa disaksikan bersama dengan festival boalemo yang merupakan rentetan acara Sail Tomini
2015 pada esok hari 10 september. (dikutip dari. http://www.cnnindonesia.com
oleh Tri Wahyuni).
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan menambah
wawasan kita semua. Dan sebelum mengakhiri tulisan ini saya ingin melampirkan
beberapa contoh dokumen pribadi berupa foto yang diambil saat festival karawo (lomba foto) tahun 2014, foto pakaian milik
penulis blog serta souvernir-souvenir yang Insya Allah akan dibawa sekaligus di
promosikan nanti pada Program Pertukaran Pemuda Indonesia Australia Tahun 2015.
Gambar 1.Dokumentasi Foto Festival Karawo Tahun 2014 |
Gambar 3. Dokumentasi Foto Festival Karawo Tahun 2014 |
Gambar 5. Baju Karawo Semi Formal Wanita |
Gambar 7. Contoh Sapu Tangan Karawo |
Gambar 8. Dasi Karawo |
Gambar 10. Contoh kain Karawo.Kain Karawo ini biasa dapat dijadikan sebagai hadiah ataupun souvernir dalam beberapa kegiatan. Contoh kain karawo diatas adalah salah satu kenangan yang penulis peroleh dari hadiah / bingkisan di moment ramah tamah wisuda dan pengumuman achievement periode februari 2015. ^_^
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar