Rabu, 09 September 2015

Kebudayaan Unik 2: Masyarakat Gorontalo



KARAWO: Kain Khas Unik ala Gorontalo

Indonesia adalah Negara yang kaya akan potensi alam serta beragam budayanya. Perbedaan dan karakteristik ini dapat dilihat dari berbagai suku, ras, agama, bahasa yang dapat di jumpai pada masing-masing provinsi di Indonesia. Hal ini membuat Indonesia memiliki pesona luar biasa Indahnya untuk dapat memikat hati  dan pandangan bagi setiap pengunjung di Negeri yang terkenal dengan motto atau slogan “berbeda-beda tetapi tetap satu jua” ini. 


Jika berbicara tentang budaya, tentulah tidak akan pernah ada habisnya. Hampir setiap daerah di Indonesia mempunyai kebudayaan unik yang menjadi ciri khas tertentu di daerah-daerah mereka. Salah satu bukti adanya kekayaan ini dapat dilihat dari berbagai macam kain khas tradisional,  misalnya: kain tenun, songket ataupun kain batik dan lain-lain yang bisa menjadi ciri khas di daerah-daerah tertentu.


Nah, mungkin yang belum pernah berkunjung ke Gorontalo atau belum pernah membaca berita seputar Karawo Gorontalo, saya berharap semoga informasi ini dapat menjadi referensi untuk pembaca blog sas789irl. Seperti beberapa daerah lainnya, Provinsi Gorontalo juga memiliki kain tradisional yang khas dan berbeda. Dari beberapa kain tradisional yang ada, Gorontalo memiliki kain yang unik yang disebut dengan Karawo. 



Seperti dikutip dalam pamflet tentang Kerajinan Sulaman Karawo yang di informasikan oleh Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo bahwa karawo adalah salah satu jenis motif hias seni rupa dua dimensi. Karawo merupakan suatu produk kerajinan sulaman tradisional di Gorontalo yang turun temurun sejak awal abad ke-18, tepatnya pada tahun 1713, di wilayah Ayula, Kecamatan Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. 


Karawo adalah kerajinan berupa sulaman benang dengan motif tertentu diatas kain yang sudah dilubangi. Istilah karawo itu sendiri berasal dari kata “Mokarawo” yang merupakan bahasa Gorontalo asli yang artinya mengiris atau melubang. Sesuai dengan informasi yang dikutip oleh penulis blog dalam pamflet ini, karawo dahulunya lebih dikenal dengan sebutan kerawang. Namun, sejak tahun 2011, Bank Indonesia Provinsi Gorontalo mempopulerkan istilah karawo untuk menggantikan istilah kerawang. Istilah ini diganti setelah melakukan diskusi dengan pemerintah daerah, pelaku usaha dan juga tokoh masyarakat Gorontalo. Sejak itulah, istilah karawo sudah banyak digunakan oleh masyarakat Gorontalo. 


Diantara pembaca dan pengunjung blog ini pastilah bertanya-tanya apa sih yang menjadi keunikan dan kekhasan dari kerajinan Karawo ini?  Jawabanya adalah keunikan dan kekhasan dari kerajinan Karawo ini, jika di bandingkan dengan kerajinan serupa yang ada di daerah lain terletak pada proses pengerjaannya. Proses pengerjaan yang harus melalui proses pengirisan dan pencabutan benang. Seperti yang dikemukakan oleh Rosyid Al azhar, salah satu penulis blog tentang karawo dan pada Pamflet yang diinformasikan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo bahwa proses karawo ini sangat membutuhkan kesabaran, keuletan dan ketelitian para pengrajin agar kain ini tidak rusak. Selain itu, pada saat mengiris para pengrajin juga harus bisa menyesuaikan jumlah benang kain yang akan diiris dengan pola desain karawo yang akan diterapkan pada kain. Jika jumlah benang yang diiris dan dicabut ini tidak sesuai, maka akan mengurangi keindahan hasil sulaman karawo itu sendiri. Proses pengirisan dan pencabutan benang ini disesuaikan dengan jenis serat kain, ketebalan dan kerapatan kain.


Berbicara tentang jenisnya, sulaman karawo terdiri dari 2 jenis. Jenis pertama yakni karawo ikat,  dan  jenis yang kedua adalah karawo manila. Jika karawo ikat adalah karawo yang sulamannya berupa ikatan simpul pada lubang kain, dan biasanya dibuat dengan menggunakan benang jahit biasa. Contoh karawo ini dapat dilihat pada kreasi “lenso” (sapu tangan), dan kipas karawo. Sedangkan karawo manila adalah karawo yang sulamannya berupa garis-garis lurus membentuk pola motif tertentu dan biasanya dibuat menggunakan benang emas atau yang dikenal dengan benang manila. Karawo jenis ini paling banyak dibuat pada pakaian.


Bagi anda yang memiliki rencana untuk berkunjung ke Provinsi Gorontalo, penulis menyarankan untuk tidak lupa mengunjungi dan membeli kain unik tradisional Gorontalo ini. Sulaman karawo ini bisa menjadi bingkisan atau souvernir pernikahan, hadiah ulang tahun, dan bahkan bisa jadi kenang-kenangan istimewa anda ketika berkunjung.  Anda pun pastinya bisa memilih kerajinan ini dengan berbagai macam jenis pilihan mulai dari karawo yang sudah di buat menjadi kaos, kemeja, kipas, sapu tangan, dasi, jilbab, dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan anda. 


Hal menarik lain, yang pastinya akan anda jumpai disaat berkunjung ke Gorontalo misalnya ke instansi – instansi/dinas pemerintah, acara/event tertentu dan bertemu anak muda Gorontalo, jenis kerajinan karawo ini telah dijadikan sebagai pakaian bekerja, pada acara-acara tertentu dan bahkan menjadi ajang untuk model fashion show anak muda Gorontalo. 


Tidak lupa pula, bagi anda yang berniat untuk berkunjung ke Provinsi ini janganlah lupa untuk menguikuti festival karawo dalam bentuk karnaval yang biasanya di gelar pada akhir tahun. Tentu anda akan banyak berjumpa dengan orang-orang yang mengenakan baju-baju berbagai model yang diaplikasikan oleh kain karawo ini. Selain itu juga, di Provinsi Gorontalo anda akan dapat menyaksikan beberapa kegiatan yang diselenggarakan, misalnya: lomba foto karawo sampai dengan motif karawo dan beberapa parade menyulam karawo.  


Info menarik terbaru lagi untuk anda yang mungkin pada waktu dekat ini berencana berkunjung ke Provinsi Gorontalo, nantinya akan ada festival karawo yang bisa disaksikan bersama dengan festival boalemo  yang merupakan rentetan acara Sail Tomini 2015 pada esok hari 10 september. (dikutip dari. http://www.cnnindonesia.com oleh  Tri Wahyuni).


Semoga tulisan ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Dan sebelum mengakhiri tulisan ini saya ingin melampirkan beberapa contoh dokumen pribadi berupa foto yang diambil saat festival karawo (lomba foto) tahun 2014, foto pakaian milik penulis blog serta souvernir-souvenir yang Insya Allah akan dibawa sekaligus di promosikan nanti pada Program Pertukaran Pemuda Indonesia Australia Tahun 2015. 

Gambar 1.Dokumentasi Foto Festival Karawo Tahun 2014






Gambar 2.Dokumentasi Foto Festival Karawo Tahun 2014





Gambar 3. Dokumentasi Foto Festival Karawo Tahun 2014



Gambar 4. Contoh Kipas Karawo



Gambar 5. Baju Karawo Semi Formal Wanita




 

Gambar 6. Contoh Syal Karawo



Gambar 7. Contoh Sapu Tangan Karawo




Gambar 8. Dasi Karawo




Gambar 9. Contoh karawo (baju dengan warna orange) yang digunakan pada beberapa kegiatan formal di Gorontalo

 

Seperti contoh gambar diatas, Karawo sering digunakan dalam acara atau kegiatan formal, misalnya, "ramah tamah wisuda" yang dilaksanakan di Provinsi Gorontalo. Dokumen foto diatas hanya merupakan salah satu contoh penggunaan kain karawo yang semakin populer dipakai oleh masyarakat. Melalui gambar ini terlihat beberapa dosen dan staf tenaga kependidikan yang sedang mengenakan pakaian seragam karawo berwarna "orange". 

Gambar 10. Contoh kain Karawo.

Kain Karawo ini biasa dapat dijadikan sebagai hadiah ataupun souvernir dalam beberapa kegiatan. Contoh kain karawo diatas adalah salah satu kenangan yang penulis peroleh dari hadiah / bingkisan di moment ramah tamah wisuda dan pengumuman achievement periode februari 2015. ^_^

 

 

 

References:

https://id.wikipedia.org/wiki/Karawo (diakses pada tanggal 7 September 2015)



Pamflet “Kerajinan Sulaman Karawo” oleh Perwakinan Bank Indonesia Provinsi Gorontalo (2015) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar